BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Supervisi Konseling
Diartikan
secara Etimologi, Supervisi berarti pengawasan, penilikan, pembinaan .
Sedangkan secara Terminologi, Supervisi adalah Bantuan berbentuk pembinaan yang
di berikan kepada seluruh staf sekolah untuk mengembangkan situasi belajar
mengajar yang lebih baik .
Setelah
mengetahui supervisi, harus diketahui juga pengertian dari bimbingan baik
bersifat umum maupun khusus. Bimbingan bersifat umum merupakan usaha-usaha
untuk memberikan penerangan atau pendidikan agar yang menerima bimbingan lebih
mengetahui, lebih menyenangi, lebih bersikap positif terhadap apa yang
dibimbingkan. Sedangkan yang bersifat khusus yaitu bimbingan yang diberikan
oleh guru, pembimbing atau konselor kepada anak-anak yang dalam perkembangan
pendidikannya memperlihatkan kelambatan atau hambatan/kesulitan
Supervisi
bimbingan dan koseling merupakan satu
relasi antara supervisor dan konselor (supervisee) dimana supervisor (konselor
senior)memberi dukungan dan bantuan untuk meningkatkan mutu kinerja profesional
supervisee.tumpu pada satu prinsip yang mengakui setiap manusia itu mempunyai
potensi untuk berkembang.
Dari
penjelasan yang telah diuraikan, dapat ditarik kerangka kesimpulan bahwa
supervise konseling merupakan pengawasan dan pembinaan yang diberikan kepada
pembimbing atau konselor untuk membantu anak-anak yang dalam tahap perkembangan
pendidikannya agar situasi situasi belajar mengajar lebih optimal.
Program kegiatan supervise bukan merupakan :
Ø Konseling/psikoterapi
Ø Pemaksaan (imposing)
Ø Kritik negatif (negative criticism)
Ø Memperdayakan (disempowering)
Ø Pertemanan (friendship)
Ø Mencari kesalahan (fault- finding)
Ø Hukuman (funishment)
Ø Untuk konselor yang baru
(vovicecounselor)
B. Arah dan Tujuan Supervisi Konseling
Adapun arah supervisi dalam program
bimbingan adalah:
1. Mengontrol kegiatan-kegiatan dari para
personil bimbingan yaitu bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka
masingmasing
2. Mengontrol adanya kemungkinan
hambatan-hambatan yang ditemui oleh para personil bimbingan dalam melaksanakan
tugasnya masing-masing.
3. Memungkinkan dicarinya jalan keluar
terhadap hambatanhambatan
dan permasalahan-permasalahan yang ditemui
dan permasalahan-permasalahan yang ditemui
4. Memungkinkan terlaksananya program bimbingan
secara lancar kearah pencapaian tujuan sebagaimana yang telah ditetapkan
Tujuan Supervisi
a. Meningkatkan kompetensi professional
konselor
b. Meningkatkan kesadaran dan identitas
professional
c. Mendorong perkembangan pribadi dan
professional
d. Mempromosikan kinerja professional
e. Pemberian jaminan mutu terhadap
praktek professional
C. Prinsip-prinsip Supervisi Konseling
Dalam prinsip Supevisi bimbingan dan
penyuluhan dapat dibagi berdasarkan sifatnya yaitu prinsip secara umum dan
khusus :
1.
Prinsip umum
Supervisi harus bersifat
praktis,dalam arti dapat di kerjakan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah
a. Hasil supervisi harus berfungsi
sebagai sumber informasi bagi staf sekolah untuk pengembangan proses belajar
mengajar/ bimbingan konseling
b. Supervisi dilaksanakan dengan
mekanisme yang menunjang kurikulum yang berlaku
2.
Prinsip
khusus
Supervisi hendaknya dilaksanakan
secara :
a. Sistematis artinya supervisi di kembangkan
dengan perencanaan yang matang sesuai dengan sasaran yang di inginkan.
b. Objektif artinya supervisi
memberikan masukkan sesuai dengan aspek yang terdapat dalam instrument
c. Realistis artinya supervisi di dasarkan atas
kenyataan yang sebenarnya yaitu pada keadaan hal-hal yang sudah di pahami dan
di lakukan oleh para staf sekolah
d. Antisipatif artinya supervisi
diarahkan untuk menghadapi kesulitan- kesulitan yang mungkin akan terjadi.
e. Konstruktif artinya supervisi memberikan
saran-saran perbaikan kepada yang di supervisi untuk berkembang sesuai dengan
ketentuan atau aturan yang berlaku.
f. Kreatif artinya supervisi
mengembangkan.
Aspek
yang disupervisi
1. Aspek Ketenagaan
a. Jumlah guru pembimbing dan
kesesuaian latar belakang pendidikan
b. Ratio konselor adalah 1: 150
c. Tenaga administrasi
2. Aspek organisasi
a. Struktur organisasi
b. Deskripsi tugas personal
3. Aspek Kegiatan
a. Program kegiatan bimbingan dan
konseling
b. Pelaksanaan kegiatan bimbingan dan
koneling
c. Evaluasi kegiatan bimbingan dan
konseling
d. Analisis hasil evaluasi bimbingan
dan konseling
e. Tindak lanjut
4. Aspek Sarana dan Prasarana
a. Ruang khusus bimbigan dan konseling
b. Ruang konseling
c. Catatn pribadi siswa
d. Kartu status konseling
e. Kartu catatan kejadian
f. Kartu komunikasi
g. Peta laporan dan peta kelas
5. Aspek Laporan
a. Laporan bulanan
b. Laporan caturwulan
c. Laporan tahunan
D. Materi,
dan Fungsi Supervisi Konseling
1. Materi Supervisi Konseling
Guru pembimbing/konselor bertugas
menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sesuai dengan
petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling. Sebagai pelaksana utama, tenaga
inti, guru pembimbing/konselor bertugas :
a. Memasyakatkan
pelayanan bimbingan.
b. Merencanakan program bimbingan.
c. Melaksanakan seluruh
pelayanan bimbingan.
d. Menilai proses dan
hasil pelayanan bimbingan dan kegiatan pendukungnya.
e. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan.
e. Melaksanakan kegiatan pendukung bimbingan.
f. Melaksanakan
tindak lanjut berdasarkan hasil penilaian.
g. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan
h. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan dalam pelayanan bimbingan.
Secara khusus dapat dikatakan bahwa materi supervisi koseling sekolah mencakup :
g. Mengadministrasikan layanan dan kegiatan pendukung bimbingan
h. Mempertanggungjawabkan tugas dan kegiatan dalam pelayanan bimbingan.
Secara khusus dapat dikatakan bahwa materi supervisi koseling sekolah mencakup :
a. Layanan dan
orientasi pokok
1. Layanan
orientasi
2. Layanan
informasi
3. Layanan bimbingan
penempatan dan penyaluran
4. Layanan
bimbingan belajar
5. Layanan
konseling kelompok
6. Layanan
konseling perorangan
b. Kegiatan
pendukung bimbingan
1. Aplikasi
instrumentasi bimbingan
2. Penyelenggaraan
himpunan data
3. Konferensi
kasus
4. Kunjungan rumah
5. Alih tangan
kasus .
2. Fungsi Supervisi Konseling
Memonitor , mencatatan, memberi
dukungan,mengukur dan menilai kinerja,mendorong untuk merefleksi ,bentuknya
adalah:
a. Mengontrol kegiatan-kegiatan dari
para personil bimbingan yaitu
bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masingmasing
bagaimana pelaksanaan tugas dan tanggung jawab mereka masingmasing
b. Mengontrol adanya kemungkinan
hambatan-hambatan yang
ditemui oleh para personil bimbingan
dalam melaksanakan tugas
c. Memungkinkan dicarinya jalan keluar
terhadap hambatan hambatan dan permasalahan-permasalahan yang ditemui
d. Memungkinkan terlaksananya program
bimbingan secara lancar kearah pencapaian tujuan sebagaimana yang telah
ditetapkan
E. Pelaksanaan,Dampak, dan Teknik
dari Supervisi Konseling
Ada Sejumlah format berbeda dalam pelaksanaan supervisi ( Hawkins dan Shohert,19890). Kesepakatan paling umum adalah membuat kontrak sesi individual selama beberapa periode waktu dengan orang yang sama.Hawkins dan Shohert (1989,2000) telah membangun model proses supervisi yang sangat bermanfaat untuk menjelaskan beberapa isu ini.
Ada Sejumlah format berbeda dalam pelaksanaan supervisi ( Hawkins dan Shohert,19890). Kesepakatan paling umum adalah membuat kontrak sesi individual selama beberapa periode waktu dengan orang yang sama.Hawkins dan Shohert (1989,2000) telah membangun model proses supervisi yang sangat bermanfaat untuk menjelaskan beberapa isu ini.
Mereka
berpendapat bahwa enam level operasi dalam supervisi:
1. Refleksi terhadap muatan sesi
konseling. Fokusnya di sini adalah klien, apa yang di ucapkannya,bagaimana berbagai bagian dari
kehidupan klien saling bertautan dan apa yang di inginkan klien dari
penyuluhan.
2. Eksplorasi tekhnik dan strategi yang
di gunakan oleh konselor. Tingkatan ini berkenaan dengan maksud terapeutuik
konselor,dan pendekatan yang di ambilnya untuk membantu klien.
3. Eksplorasi terapeutik.Tujuan dari level ini
menguji cara interaksi antara klien dan konselor, dan apakah mereka telah
membangun aliansi kerja yang berfungsi.
4. Perasaan konselor kepada klien.
Dalam daerah supervisi ini, Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan
memahami reaksi conter- transference konselor, dan isu personal yang di
rangsang kembali melalui kontak dengan klien.
5. Apa yang terjadi saat ini dan
sekarang antara supervisor dan yang di awasi. Hubungan yang terjadi dalam sesi
supervisi mungkin memaparkan karakteristik yang mirip dengan hubungan antara
konselor dan kliennya.
6. Perasaan pengawas merespons yang di
awasi juga dapat memberikan panduan
beberapa cara untuk melihat kasus yang tidak secara sadar
diartikulasikan oleh pengawas atau yang di awasi, sekaligus memberikan
kontribusi terhadap pemahaman kualitas hubungan pengawas dengan yang di awasi.
Dampak Supervisi Konseling yang tidak Efektif
Ø Tidak ada balikan dari orang yang
kompetenapakah praktek profesional telah memenuhistandar kompetensi dan kode
etik
Ø Ketinggalan iptek dalam bk
Ø Kehilangan identitas profesi bk
Ø Kejenuhan profesional (bornout)
Ø Pelanggaran kode etik yang akut
Ø Mengulang kekeliruan secara
masif
Ø Erosi pengetahuan yang sudah di
dapat daripendidikan prajabatan (pt)
Ø Siswa dirugikan, tidak mendapatkan
layananbk sebagaimana mestinya
Metode
/ Tekhnik Supervisi Konseling
Teknik
pelaksanaan supervisi bimbingan dan konseling dapat mengguanakan beberapa
alternatif teknik supervisi yaitu
a.
Kunjungan kelas
b.
Observasi kelas
c.
Kunjungan dan atau observasi dokumentasi ke ruang bimbingan
d.
wawancara dan
e.
angket
BAB III
PENUTUP
A.
Simpulan
Berdasarkan
pembahasan pada bab sebelumnya, dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut:
1. Supervise bimbingan konseling
merupakan pengawasan dan pembinaan yang diberikan kepada pembimbing atau
konselor untuk membantu anak-anak yang dalam tahap perkembangan pendidikannya
agar situasi situasi belajar mengajar lebih optimal.
2.
Terdapat
4 arah dan 5 tujuan supervisi yang perlu
diketahui
3.
Prinsip-prinsip Supervisi Bimbingan Konseling
a.
Prinsip
umum
·
Hasil
supervisi harus berfungsi sebagai sumber informasi
·
Supervisi
dilaksanakan dengan mekanisme yang menunjang kurikulum yang berlaku
b. Prinsip khusus
4. Aspek yang disupervisi
a. Aspek Ketenagaan
b. Aspek organisasi
c. Aspek Kegiatan
d. Aspek Sarana dan Prasarana
e. Aspek Laporan
5. Guru pembimbing/konselor bertugas
menyelenggarakan pelayanan bimbingan dan konseling di sekolah sesuai dengan
petunjuk pelaksanaan bimbingan dan konseling
6. Fungsi Supervisi
Bimbingan dan Konseling
Memonitor , mencatatan, memberi
dukungan,mengukur dan menilai kinerja,mendorong untuk merefleks
7. Ada beberapa hal yang perlu
diperhatikan dalam pelaksanaan serta dampat-dampak negative yang timbul
B.
Saran.
Dengan
demikian, pengetahuan tentang supervise
bimbingan konseling hal
yang penting. Harapan kami, setelah
membahas tentang supervise tersebut, kita tidak lagi memiliki kesalah pahaman proses konseling selanjutnya dapat membantu pembaca untuk mengembangkan
supervisi dalam proses konseling.
Sehingga pada akhirnya konselor mampu membantu konseli secara
optimal mencapai perkembanga yang optimal
DAFTAR RUJUKAN
·
Flurentin, Elia. 2001. Organisasi dan Manjemen Bimbingan di Sekolah. Malang : Tanpa
Penerbit
·
Indra,2012.Supervisi Bimbingan
Penyuluhan.(online).(http://indrasangpujangga.blogspot.com/2012/04/supervisi-bimbingan-penyuluhan.html).
Diakses tanggal 29 April 2012
·
________.Instrumen Supervisi Kegiatan Bimbingan dan Konseling
.(online).(http://www.scribd.com/doc/50678504/Instrumen-Supervisi-Kegiatan-Bimbingan-Dan-Konseling)
diakses tanggal 20 April 2012
·
_______.Pengarahan Supervisi
dan Penilaian Kegiatan
.(online).(http://id.shvoong.com/social-sciences/counseling/2173703-pengarahan-supervisi-dan-penilaian-kegiatan/#ixzz1tNzieDHI). Diakses tanggal29
April 2012
oleh
ahmad noval
fityah gufrani
hendhika
novia damayanti
nur lailatul k
ahmad noval
fityah gufrani
hendhika
novia damayanti
nur lailatul k
|
Tidak ada komentar:
Posting Komentar